Kamis, 30 Desember 2010

Saatnya Timnas PSSI Berjaya di SEA Games

Saatnya Timnas PSSI Berjaya di SEA Games



Kamis, 30 Desember 2010

LUPAKAN kegagalan meraih gelar juara di pesta sepak bola perebutan Piala Federasi Sepak bola ASEAN (AFF Cup/dulu Tiger Cup). Tak perlu menyesali diri dan siapa pun, tapi jadikanlah perjuangan, serta segala pernak-pernik menjelang dan selama mengikuti event yang berakhir tadi malam, di Stadion Gelora Bung Karno sebagai modal menghadapi pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games XXVI, yang akan digelar di dua kota Indonesia-Palembang dan Jakarta-11-23 November 2011.

Bagaimanapun prestasi yang diukir Tim Nasional (Timnas) Indonesia binaan PSSI di arena sepakbola ASEAN kali ini tidak terlalu mengecewakan dibanding keikutsertaan sebelumnya sejak 1996. Indonesia yang untuk keempat kalinya bersaing di final --seluruhnya berakhir dengan posisi runner-up-- semalam tampil beda dibanding final-final sebelumnya. Tim dengan kapten Firman Utina tersebut sangat menjanjikan, mengukir kemenangan meyakinkan sejak babak penyisihan grup. Indonesia menutup final (leg kedua) dengan kemenangan 2-1 atas Malaysia, dan hanya terpaut selilih gol karena kalah saat bertandang ke Malaysia.

Sayang memang Timnas kalah telak 0-3 saat main di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur (final leg pertama). Namun hasil tak menggembirakan tersebut tidak perlu dibahas berpanjang lebar, apalagi dapat menimbulkan perpecahan dalam tim. Kegagalan Firman Utina mengeksekusi penalti tadi malam, meski bisa disebut jadi penyebab turunnya kepercayaan diri tim secara keseluruhan, tak perlu pula diperuncing. Apalagi Firman sudah minta maaf.

Meski kembali harus puas menempati posisi kedua (tahun 2000, 2002, 2004, dan 2010), setelah berada di peringkat empat (1996), posisi tiga (1998), kemudian tersingkir di penyisihan grup (2006) dan kalah di semifinal dari Thailand (2008), apa yang dicapai Timnas tahun ini cukup menjanjikan dan dapat dijadikan sebagai modal sangat berharga menghadapi SEA Games tahun 2011. Rakyat Indonesia sudah haus kebanggaan, termasuk rindu atas gelar juara dari sepak bola. Juara terakhir yang pernah diraih Timnas terjadi di SEA Games Manila tahun 1991.

Memperhatikan materi pemain yang dimiliki Timnas saat ini, PSSI seharusnya mampu mewujudkan impian banyak orang-berjaya di arena SEA Games. Apalagi pesta olahraga Asia Tenggara 2011 itu digelar di Indonesia. Perjuangan di Piala AFF yang baru saja berakhir menghasilkan dukungan luar biasa bagi perjalanan sepak bola nasional ke depan. Dari segi materi, tidak hanya pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan pemain blasteran Belanda-Indonesia Irfan Bachdim yang bisa dibanggakan. PSSI kini memiliki sederet pemain lokal yang sedang menanjak.

Dukungan masyarakat tak perlu diragukan lagi. Ini boleh dikatakan dukungan terhebat yang berhasil diraih PSSI dalam 10 tahun terakhir. Buktinya, final leg kedua Piala AFF di Jakarta kemarin tak hanya membuat kompleks Stadion Gelora Bung Karno memerah, tetapi jalan di berbagai kota pun sepi. Itu bukti rakyat Indonesia sangat berharap Tim Nasional bangkit, bangkit dari tidur panjang.

Semua modal yang ada seharusnya merupakan dukungan kuat bagi PSSI. Dan, agar harapan menjadi kenyataan, PSSI seharusnya bisa menggalang dukungan rakyat untuk "memaksa" pemerintah memberi kekuatan. Tidak hanya dukungan dana, tetapi juga moral, agar mereka dan siapapun elite bangsa untuk tidak merecoki persiapan Tim Nasional. Berilah ruang seluas-luasnya pada Timnas mempersiapkan diri menghadapi SEA Games.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar